Sunday, July 15, 2018


Bagi sebagian orang, hape udah kayak organ tubuh.
Kalau ketinggalan, mending pulang dan ngambil daripada nggak bawa hape.

Kalau nganggur, sebagian orang langsung buka kunci layar dan tertunduk dengan smartphone-nya.
Kalau ada kecelakaan/berantem, bukannya misahin, malah direkam.
Anak-anak, yang harusnya bermain dengan teman dan alam, kini asik dengan youtube dan game online.

Itu adalah bukti nyata bahwa kita sudah nggak terpisahkan sama si ponsel pintar.
Tapi apapun yang berlebihan pasti nggak sehat.

Smartphone menyebabkan kemampuan konsentrasi kita berkurang.
Pada era 2000-an, kemampuan konsentrasi rata-rata manusia adalah 12 detik.
Saat ini, kemampuan konsentrasi manusia turun menjadi 7 detik!

Belum lagi, kemampuan sosial dan pengelolaan emosi kita yang semakin menurun.
Ini pun disebabkan oleh penggunaan smartphone berlebih.
Lalu, bagaimana cara menguranginya?

Saya pun pernah mengalami kecanduan smartphone.
Bangun pagi, langsung buka hape. Nganggur dikit, ngecek sosmed.
Bahkan sekali buka sosmed saya bisa habisin waktu sejam.

Ini tentu nggak efektif, apalagi saya kerja dari rumah.
Tapi untungnya candu ini mulai berkurang.

Berikut ini 10 cara yang saya gunakan untuk mengurangi kecanduan gadget.
Setelah ini, penggunaan gadgetmu bisa dikurangi secara efektif.


1. “Berapa banyak waktu terbuang?”

Renungkan, berapa banyak waktu terbuang karena main gadget?
Anthony Robbins dalam bukunya Awaken the Giant Within menyebut, kalau mau mengubah suatu kebiasaan…
Kita perlu mengaitkan kebiasaan lama itu dengan kepedihan.

Bayangkan kepedihan dari kebiasaan kita, maka tekad berubah akan muncul.
Bingung maksudnya?

Kamu pernah minum obat?
Kalau kamu mengaitkan obat dengan kepedihan (pahit, susah diminum), kamu jadi males minum obat.
Tapi kalau dikaitkan dengan kenikmatan (cepet sembuh), kamu rela menelan obat berapapun banyaknya.

Itulah namanya mengaitkan kepedihan dan kenikmatan.

Kita mengaitkan kebiasaan main gadget dengan kenikmatan.
Santai, melihat foto-foto, berbagi di sosmed, main game online, dll.
Karena mengaitkan main gadget dengan kenikmatan, candu ini jadi terasa asik.

Tapi pikirkan: berapa banyak waktu yang terbuang percuma?
Waktu yang tersita untuk ngecek instagram dan main game itu, bukankah bisa digunakan untuk yang lain?
Saat orang-orang menggunakan waktunya untuk nyari duit, kenapa kita sia-siakan waktu untuk nyantai?

Rasakan malunya, rasakan perasaan bodoh itu.
Kaitkan candu main handphone ini dengan kepedihan.
Maka, sedikit demi sedikit, kamu makin males bolak balik ngecek hape.

2. Ganti tampilan handphone ke grayscale

Tau nggak kenapa notifikasi warnanya merah?
Ada penjelasan psikologis di balik hal ini.
Di otak kita, merah adalah warna yang paling cepat direspon.
Merah terkait dengan bahaya, awas, dan cepat ditanggap.

Maka, ketika si merah bulet itu muncul, kita pengen cepet-cepet membukanya.
Kalau nggak dibuka, jadi penasaran.

Belum lagi tampilan layar smartphone yang makin hari makin jernih.
Mata semakin betah berlama-lama di depan hape kita.

Maka, ganti tampilan handphone-mu ke grayscale (hitam-putih).
Beberapa gadget seri terbaru udah bisa mengganti warnanya jadi hitam putih.
Cari aja di pengaturan tampilan.
Kalau nggak ada, kamu bisa gunakan aplikasi.
Nama aplikasinya CF.Lumen. Tapi ini baru bisa buat android 5.0 sih.
Buat android di bawah 5.0 kayaknya nggak bisa.

3. Bakar kapalnya

Bakar kapal agar tidak bisa pulang.
Pada 1519, seorang kapten kapal bernama Hernan Cortes menjejakkan kaki di Veracruz.
Bertekad menguasai tanah itu, ia memerintahkan awak kapalnya untuk membakar kapal.
Tujuannya? Agar mereka nggak punya pilihan lain selain terus maju. Menang atau mati!

Untuk menghilangkan kebiasaan main gadget, kamu juga bisa “bakar kapal”.
Nggak… saya nggak nyuruh kamu bakar hape. Saya menyarankan hapus semua aplikasi sosmed.

Ya! FB, twitter, instagram, path, snapchat… hapus semua!
Game juga. Hapus semua! Youtube juga sekalian!

Alasan kita selalu gagal menghilangkan kebiasaan adalah: kita masih menyimpan pemicunya.
Tentu, saat tekad kita masih kuat, kita sanggup menahan diri.

Tapi apa yang terjadi saat tekad mulai kendur?
Kamu akan berkata,”ngecek sebentar”.
Yang terjadi? Kamu menghabiskan setengah jam berleha-leha di sosial media.

Tekad manusia nggak stabil. Ada kalanya tekad kita tinggi.
Namun yakinlah, akan datang masa ketika tekad itu turun.
Ketika kita memberi “jalan keluar” bagi tekad yang kendur, kebiasaan itu akan muncul lagi.

Jangan mau mundur di tengah jalan. Jangan kasih kesempatan! Bakar kapalnya!


4. Lawan aplikasi dengan aplikasi

Biarkan mereka berkelahi.
Kebiasaan buruk dan baik itu satu paket.
Kalau yang buruk muncul, yang baik akan hilang.
Kalau yang baik diciptakan, yang buruk akan hilang.

Kebiasaan buruk harus diganti dengan kebiasaan baik. Saya pernah menulis itu di sini.
Mungkin semua aplikasi sosmed & game sudah kamu hapus. Sekarang apa?

Sekarang, ciptakan kebiasaan baru yang produktif.
Kalau kamu suka baca-baca status, alihkan kebiasaan itu jadi baca-baca buku.

Adakah buku yang belum selesai kamu baca?
Kalau ada, ambil dong buku itu. Mulai baca lagi bagian yang udah terlupa.

Atau kamu bisa gunakan waktu luang untuk berolahraga atau hobi yang lain.
Mungkin menggambar? Menulis? Main musik?

Kamu sudah keluar dari penjara smartphone.
Sekarang, gunakan kesempatan bebas itu untuk menjadi lebih baik.


5. Pasang timer

Jika nggak bisa berhenti, batasi.
Sebagian dari kamu mungkin bisnis olshop, humas perusahaan, atau seorang influencer.
Yang, mau nggak mau, harus menggunakan sosial media/aplikasi untuk nyari uang.

Tapi apakah setiap menit yang kamu gunakan selalu efektif?
Saat menggunakan hape, mana yang lebih banyak: nyari duitnya atau mainnya?

Untuk mengurangi kecanduan gadget, kamu bisa menggunakan timer.
Atur berapa waktu yang boleh kamu gunakan. 10 menit? 15 menit? Satu jam?
Gunakan waktu semaksimal mungkin.

Ketika waktu habis, jauhkan hapemu!
Lakukan aktivitas terkait pekerjaanmu, tapi yang nggak melibatkan hape.
Misalnya ngedit foto, nyari ide bikin caption, atau mendata penjualan.

Dengan begitu, kamu masih bisa menggunakan gadget untuk kerja, tanpa perlu kecanduan.






Sumber tulisan bisa dilihat di sini.


0 comments:

Post a Comment

Anda Pengunjung Ke:

NGOBROL, YUK!

REKAPITULASI PRESENSI

ANGKET PTN 2019/2020

Mohon isi angket PTN berikut. Isilah dengan jujur dan lengkap. Klik DI SINI untuk mulai mengisi angket. Terima kasih.

DATA ALUMNI SMA N 2 PATI

Anda alumni SMA Negeri 2 Pati? Bantulah kami dengan mengisi data alumni berikut demi kemutakhiran himpunan data. Insya Allah data Anda akan dirahasiakan. Untuk mulai mengisi data, klik di sini.